Lifestyle

Apa itu Terrarium? Hadirkan Ekosistem Mini di Rumah

Editor 26/07/2024 18 Viewer

Menghadirkan taman mini di dalam ruangan ternyata cukup mudah. Hal terpenting adalah memiliki gambaran terlebih dahulu tentang bentuk taman mini yang ingin Anda buat. Konsep ini dikenal dengan istilah “terrarium”.

Jika Anda seorang penggemar tanaman hias, jangan lewatkan tren yang satu ini. Sebaliknya, bagi mereka yang asing tentu penasaran apa itu terrarium? Bisa jadi hobi baru menyenangkan, simak penjelasan tentang terrarium berikut.

Apa itu Terrarium?

Terrarium bisa diisi dengan berbagai tanaman

Terrarium bisa diisi dengan berbagai tanaman

Terrarium berasal dari bahasa Latin, di mana "terra" berarti Bumi dan "arium" berarti tempat atau wadah. Jadi, terrarium hanya berisi elemen dari tanah, seperti tanaman dan tanah itu sendiri. 

Terrarium adalah ekosistem mini yang terdiri dari tanah, batu, dan tanaman, yang disusun dalam toples atau wadah kaca tertutup. Konsepnya mirip dengan taman rumah kaca mini.

Biasanya, terrarium dibuat dari kaca atau plastik transparan. Saat ini, ada dua jenis terrarium yang umum yaitu yang tertutup dan yang terbuka.

Keberadaan terrarium menjadi solusi ideal bagi mereka yang memiliki ruang terbatas tapi ingin tetap berkebun. Keuntungan dari tempat tanaman mini ini adalah efisiensi ruang dan tentu saja, menambah keindahan ruangan.

Tidak seperti koleksi ikan hias air tawar atau ikan hias air laut, tujuan utama terrarium adalah sebagai hiasan dekoratif, sehingga keindahan di dalamnya harus benar-benar diperhatikan.

Menurut Britannica.com, tanaman yang cocok untuk terrarium pada suhu dingin meliputi lumut, lumut kerak, bloodroot, pakis kayu, violet, trailing arbutus, dan anemon. Saat ini, tersedia berbagai hiasan tambahan untuk terrarium, seperti jalan setapak, pagar, dan lampu.

BACA JUGA: 7 Ide Suvenir Kantor Praktis dan Bermanfaat

Bagaimana Cara Kerja Terrarium?

Untuk suhu yang lebih hangat, terrarium bisa diisi dengan berbagai tanaman seperti begonia, puring, peperomia, ara merayap, cemara Cina, dan tanaman tropis lainnya.

Lapisan dasar terrarium biasanya terdiri dari pasir atau kerikil besar yang dicampur dengan sedikit arang. Di atas lapisan ini, terdapat tanah dengan ketebalan sekitar 2-3 cm atau 1 inci.

Saat ini, terrarium terbagi menjadi dua jenis utama: terrarium terbuka dan terrarium tertutup. Masing-masing berfungsi dengan cara yang berbeda.

Terrarium tertutup adalah ekosistem yang sepenuhnya terisolasi dalam wadah transparan yang rapat. Tanaman di dalamnya mendapatkan nutrisi dari tanah yang secara terus-menerus didaur ulang.

Sebaliknya, terrarium terbuka secara permanen terhubung dengan lingkungan luar, sehingga memungkinkan sirkulasi udara yang baik di seluruh terrarium.

Cara Membuat Terrarium

Terrarium juga dapat ditempatkan di mana saja

Terrarium juga dapat ditempatkan di mana saja

Asal usul terrarium pertama kali ditemukan oleh seorang dokter di London bernama Dr. Nathaniel Ward pada awal tahun 1800-an.

Miniatur ekosistem ini memiliki sejumlah keuntungan, antara lain, dapat meningkatkan semangat, membantu proses penyembuhan, serta meningkatkan produktivitas. 

Selain itu, terrarium juga menambah elemen dekoratif pada ruangan, membantu mengurangi stres, dan perawatannya relatif mudah serta hemat. Terrarium juga dapat ditempatkan di mana saja dan proses pembuatannya sangat sederhana.

Bahan-bahan:

  • Pasir
  • Arang
  • Tanah
  • Tanaman kecil
  • Aksesoris terrarium seperti bebatuan
  • Sumpit
  • Corong (opsional)
  • Tisu untuk membersihkan

Cara membuat:

  1. Lapisi bagian bawah wadah: Tempatkan 1,5 inci (sekitar 3 cm) batu kecil di dasar wadah untuk membantu drainase.
  2. Tambahkan arang aktif: Sebarkan lapisan tipis arang aktif untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
  3. Tuangkan tanah: Tambahkan tanah hingga setebal 2,5 inci (6,3 cm) untuk menutupi akar tanaman.
  4. Masukkan tanaman: Tempatkan tanaman hias mulai dari yang terbesar, pindahkan dari pot, pangkas akar jika perlu, dan lubangi tanah sesuai ukuran akar. Susun tanaman dengan rapi.
  5. Bersihkan: Hapus kotoran di sekitar wadah dengan tisu.
  6. Penyiraman: Siram terrarium setiap 2 minggu atau ketika tanah tampak kering.
  7. Hindari sinar matahari langsung: Letakkan terrarium di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

BACA JUGA: 13 Rekomendasi Hadiah untuk Hari Ibu yang Bermakna

Rekomendasi Tanaman Terrarium

Secara umum, untuk menjaga terrarium tetap sehat dan bertahan lama, ada beberapa aturan yang perlu diterapkan. Perhatikan perkembangan tanaman agar tidak tumbuh terlalu lebat. 

Jika tanaman mulai tumbuh berlebihan, lakukan pemangkasan pada daun untuk menjaga penampilan tetap menarik dan memastikan ketinggian tanaman sesuai. Berikut ini beberapa rekomendasi tanaman yang disarankan.

  • Kaktus
  • Pakis
  • Hedera Helix
  • Lidah Mertua
  • Fittonia
  • Sukulen
  • Cryptanthus

Perawatan terrarium bervariasi tergantung pada jenis tanaman yang ada, mulai dari yang memerlukan perawatan rendah, sedang, hingga tinggi. Secara umum, untuk menjaga terrarium agar tetap sehat dan bertahan lama, 

Anda perlu mengikuti beberapa aturan. Perhatikan pertumbuhan tanaman agar tidak terlalu lebat dan pangkas daun untuk menjaga penampilan serta ketinggian yang sesuai.

Selain itu, segera tangani daun yang layu atau berubah warna sebagai tanda adanya penyakit atau hama. Jauhkan tanaman dari binatang kecil, terutama pada terrarium terbuka, dengan melakukan pengecekan rutin. 

Untuk cara membuat terrarium tertutup, pastikan sirkulasi udara baik dengan membuka wadah sesekali agar udara segar dapat masuk dan memperpanjang umur tanaman.

Itulah apa itu terrarium dan serba-serbinya yang pertama kali menjadi populer, terutama di kalangan orang-orang kaya. Sekarang, siapa pun termasuk Anda bisa dengan mudah membuat dekorasi unik ini.