Lifestyle

8 Media Tanam Hidroponik Mudah Didapat, Berkebun Lebih Efisien

Editor 29/07/2024 2 Viewer

Mengapa repot-repot berkebun secara konvensional kalau ada cara yang lebih efisien? Hidroponik adalah metode bercocok tanam yang mungkin bisa menjadi solusi semakin terbatasnya ruang untuk melakukan kegiatan satu ini.

Teknik ini menjadi populer karena memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat dan menghasilkan hasil yang lebih besar dalam ruang yang lebih kecil. Tertarik? Nah, simak berbagai macam media tanam hidroponik berikut ini.

Jenis-Jenis Media Tanam Hidroponik

Menggunakan metode hidroponik memberikan berbagai keuntungan. Sebagai contoh, tanaman dapat tumbuh lebih cepat karena mereka mendapatkan nutrisi yang tepat dalam jumlah yang tepat. 

Selain itu, teknik ini juga menghemat air hingga 90% dibandingkan dengan bercocok tanam konvensional. Anda pun dapat menanam di mana saja, bahkan di dalam ruangan, sehingga tidak terbatas oleh kondisi cuaca.

1. Kerikil

Media tanam hidroponik kerikil

Media tanam hidroponik kerikil

Ternyata Anda bisa memanfaatkan kerikil dalam sistem hidroponik. Biasanya, kerikil digunakan sebagai hiasan untuk mempercantik tanaman hias dan akuarium. 

Namun, karena kerikil memiliki banyak pori-pori, mereka bisa membantu sirkulasi udara dan distribusi unsur hara pada tanaman. Selain itu, pori-pori ini juga mendukung pertumbuhan akar menjadi lebih baik.

Kekurangan dari kerikil adalah kesulitan dalam menahan air. Oleh karena itu, Anda harus lebih sering menyiram tanaman agar tidak kekurangan air.

2. Kapas

Biasanya, kapas digunakan untuk membantu proses penyemaian benih sebelum dipindahkan ke media tanam tanah.

Dalam sistem hidroponik, kapas bisa memberikan nutrisi yang sangat tinggi bagi tanaman. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kapas yang sangat baik dalam menyerap air.

Tidak mengherankan jika banyak petani hidroponik yang menggunakan kapas sebagai media tanam. Selain itu, kapas juga cukup mudah ditemukan di mana saja.

BACA JUGA: 7 Jenis Ikan Hias Air Tawar yang Bisa Anda Pelihara

3. Rockwool

Media tanam hidroponik rockwool

Media tanam hidroponik rockwool

Sesuai namanya, rockwool adalah serat mineral atau wol yang berasal dari batuan seperti batu bara, kapur, dan basalt, atau dari kaca.

Ada juga yang dibuat dari keramik yang dilelehkan pada suhu tinggi, kemudian dipintal menjadi serat seperti wol dan permen kapas.

Setelah serat hasil pintalan mendingin dan memadat, serat tersebut akan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan. Keunggulan rockwool adalah kemampuannya menahan air, sehingga mendukung pertumbuhan akar tanaman dan penyerapan nutrisi dengan lebih baik.

Selain itu, rockwool juga ramah lingkungan, mampu menjaga tanaman tetap tegak, melindungi dari penyakit tanaman, mengurangi penggunaan disinfektan, dan lain sebagainya.

4. Arang sekam

Arang sekam memiliki banyak kelebihan, seperti bahan pembuatannya yang mudah ditemukan, harganya terjangkau, ramah lingkungan, dan kemampuan mengikat air yang sangat tinggi.

Selain itu, arang sekam juga memiliki bobot yang ringan, steril dari bakteri atau jamur, serta memiliki pH yang netral. Anda bisa menggunakan arang sekam sebagai media tanam untuk tomat, timun, dan paprika.

5. Perlite

Perlite adalah kaca vulkanis yang mengandung cukup banyak air. Media tanam ini terbuat dari hidrasi batuan obsidian dan memiliki tingkat retensi oksigen yang lebih baik dibandingkan media tanam lainnya.

Namun, perlite tidak bisa digunakan sendiri. Oleh karena itu, Anda bisa mengombinasikannya dengan media lain, seperti sabut kelapa atau vermikulit.

6. Sabut kelapa

Media tanam hidroponik sabut kelapa

Media tanam hidroponik sabut kelapa

Sabut kelapa sering dibuang karena dianggap tidak berguna lagi. Padahal, sabut kelapa bisa dijadikan media tanam hidroponik yang sangat bagus.

Sabut kelapa sangat kaya nutrisi untuk tanaman dan dapat melindungi dari jamur pengganggu. Dengan menggunakan media tanam ini, tanaman hidroponik akan menjadi lebih kuat.

Selain itu, sabut kelapa juga mampu mengatur rasio udara dan air pada tanaman. Inilah yang membuat tanamanmu tumbuh lebih subur.

7. Hydroton

Hydroton adalah pelet tanah liat yang juga sering digunakan sebagai media tanam hidroponik. Kelebihan hydroton adalah kemampuannya melepaskan nutrisi ke aliran air dengan pH netral.

Selain itu, media tanam ini berbentuk bulat sehingga mampu menjaga keseimbangan air dan oksigen pada tanaman. Dengan demikian, tanaman tidak akan terlalu basah atau kering.

8. Gabus atau styrofoam

Alat dan bahan hidroponik ini terbuat dari material campuran kopolimer styren dan bisa digunakan untuk menanam tanaman. Gabus biasanya digunakan untuk aklimatisasi bagian tanaman sebelum dipindahkan ke tanah. Selain itu, gabus juga sering dimanfaatkan untuk meningkatkan porositas media tanam lainnya.

BACA JUGA: Rekomendasi 12 Jenis Ikan Hias Air Laut, Cocok untuk Pemula

Cara Memilih Media Tanam Hidroponik yang Tepat

Saat memilih media tanam hidroponik, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan spesifik tanaman Anda. 

Beberapa tanaman mungkin membutuhkan media dengan kemampuan menyimpan air tinggi, sementara yang lain lebih menyukai aerasi yang lebih baik. 

Pertimbangkan jenis tanaman yang akan Anda tanam dan sesuaikan media tanam yang Anda pilih.

Kondisi lingkungan tempat Anda menanam juga memainkan peran penting dalam pemilihan media tanam. Beberapa media tanam mungkin lebih mudah didapatkan dan lebih terjangkau dibandingkan yang lain.

Itulah berbagai macam media tanam hidroponik yang bisa Anda gunakan untuk berkebun lebih praktis. Menanam dengan instalasi hidroponik menawarkan berbagai kelebihan, mulai dari pertumbuhan tanaman yang lebih cepat hingga penggunaan air yang lebih efisien.