Lifestyle

Lebih Sehat? Ini Fakta Kesehatan dari Air Alkali

Editor 4 hari yang lalu 3 Viewer

Air alkali dipercaya dengan kemampuannya untuk membantu menetralkan asam, memperlambat proses penuaan, dan meningkatkan kesehatan. Jenis air ini dihasilkan dari pemurni air ionisasi alkali. Ketahui lebih lanjut apa itu air alkali dan manfaat kesehatannya!

Kandungan dan Ciri Air Alkali

Air ionisasi alkali, yang juga dikenal dengan nama lain seperti air alkali atau air hidrogen ditemukan dan diteliti pada tahun 1952.

Jenis air ini dihasilkan dari teknologi elektrolisis yang memisahkan air menjadi ion H+ dan OH-, yang secara alami bersifat alkalin dengan pH lebih besar dari air biasa (air alkali diklaim memiliki pH antara 8.5, 9.0, 9.5).

Secara khusus, air alkali diketahui mengandung zat mineral lebih banyak dari air biasa. Oleh karena itu, banyak pihak mengklaim jika air ini memiliki manfaat kesehatan yang baik bagi tubuh manusia. 

Air alkali kaya akan hidrogen berkat struktur molekul airnya yang mikroskopis. Banyak orang menyebut kalau air ini lebih lembut dibandingkan air biasa.

Selain itu, air ini tidak berwarna, tidak berbau, bebas dari kotoran, jamur, bakteri, virus, dan bahan kimia beracun, sehingga tidak memiliki bau yang tidak sedap seperti jenis air biasa.

Manfaat Kesehatan Air Ionisasi Alkalin

Air alkali kemasan

Air alkali kemasan

Air alkali agak kontroversial. Banyak ahli kesehatan mengatakan tidak ada cukup penelitian untuk mendukung banyak klaim kesehatan. 

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa air alkali mungkin bermanfaat bagi kesehatan Anda dalam beberapa hal:

1. Kesehatan tulang dan osteoporosis

Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai efek asupan air alkalin pada tulang. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Bone Journal menemukan adanya efek pada resorpsi tulang. Resorpsi tulang adalah proses di mana sel-sel tulang tua dipecah dan digantikan oleh sel-sel baru.

Resorpsi tulang yang lebih sedikit dan kepadatan mineral yang lebih banyak menghasilkan kekuatan tulang yang lebih baik.

Para penulis menyimpulkan bahwa air mineral alkali yang kaya bikarbonat dan kalsium menurunkan resorpsi tulang lebih besar dibandingkan air mineral asam yang kaya kalsium. Namun, ini hanya dampak kecil.

Para ilmuwan menyerukan penelitian lebih lanjut, untuk melihat apakah manfaat dari berkurangnya resorpsi tulang adalah jangka panjang dan dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang.

2. Asam lambung

Penyakit asam lambung terjadi ketika isi lambung yang bersifat asam mengalir kembali (refluks) ke saluran kerongkongan.

Refluks asam yang terjadi terus-menerus dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan dan menimbulkan penyakit yang disebut penyakit refluks gastroesofagus atau GERD.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Otology, Rhinology & Laryngology menemukan bahwa minum air alkali mungkin layak untuk dipelajari lebih lanjut sebagai suplemen pengobatan lain untuk penyakit asam lambung.

Ditemukan bahwa air alkali pada pH 8,8 menghentikan enzim yang berhubungan dengan penyakit asam lambung. Ternyata juga mengurangi keasaman isi lambung.

Namun, perlu dicatat, penelitian ini tidak dilakukan pada manusia melainkan pada hewan. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendukung temuan ini.

3. Tekanan darah dan diabetes

Pada tahun 2016, peneliti menemukan bahwa air elektrolit dengan pH tinggi mengurangi kekentalan darah pada 100 orang dewasa, setelah berolahraga. Ini dapat membantu mengurangi ketegangan kardiovaskular akibat dehidrasi.

Namun, para ilmuwan menunjukkan bahwa peserta memiliki ukuran kekentalan darah utuh yang berbeda pada awalnya, yang dapat mempengaruhi hasil.

Perlu dicatat bahwa penelitian ini disponsori oleh merek dagang air minum yang juga menjual air alkali. Sehingga ada potensi bias dalam hasil penelitian.

Asupan Harian yang Direkomendasikan

Lantaran tidak ada bukti yang mendukung manfaat kesehatan dari air alkali, tidak ada jumlah yang disarankan untuk meningkatkan kesehatan tubuh manusia.

Namun, jika Anda ingin mulai minum air alkali kemasan, mulailah dengan asupan yang sedikit dan tingkatkan secara bertahap. Hal ini dapat mengurangi efek korosif dari air yang sangat basa.

Pasalnya, air alkali memiliki dampak negatif meningkatkan potensi hiperkalemia atau tingginya kadar kalium dalam darah. Anda sebaiknya mengonsumsi air ini sebagai konsumsi sesekali dan tidak menjadi rutinitas.