Tips & Trick

Tips Hemat Listrik di Rumah dan Kos, Cegah Lonjakan Tagihan

Editor 08/11/2024 2 Viewer

Meningkatnya tagihan listrik bulanan sering membuat banyak orang kebingungan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu saat ini. Beban ini diperburuk dengan kebiasaan boros energi, seperti membiarkan perangkat elektronik dalam mode standby dan penggunaan AC dengan suhu terlalu rendah.

Namun, Anda tidak perlu khawatir! Mengurangi penggunaan listrik sebenarnya lebih mudah dari yang dibayangkan. Berikut ini tips hemat listrik yang bisa Anda terapkan dalam skala rumah tangga atau kosan.

Kebiasaan Buruk yang Memboroskan Listrik

Kebiasaan Buruk Boros Listrik

 

Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat membuat konsumsi listrik melonjak. Berikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang perlu dihindari agar tagihan listrik tidak semakin membengkak.

1. Membiarkan Perangkat Elektronik Standby

Tahukah Anda bahwa perangkat elektronik yang dibiarkan dalam mode standby tetap mengonsumsi listrik? Mode standby bisa menghabiskan 5-10% dari total penggunaan listrik rumah tangga. TV, charger hp, dan laptop yang tetap tertancap ke stop kontak adalah tersangka utamanya.

2. Penggunaan Peralatan Listrik Tidak Efisien

Menggunakan setrika atau mesin cuci dengan beban yang terlalu sedikit, atau membuka-tutup kulkas terlalu sering adalah contoh penggunaan listrik yang tidak efisien. Kebiasaan ini bisa meningkatkan tagihan listrik hingga 30%!

3. Pengaturan Suhu AC yang Terlalu Dingin

Mengatur suhu AC terlalu rendah tidak hanya boros listrik tapi juga tidak sehat. Setiap penurunan 1°C dari suhu optimal (24-26°C) bisa meningkatkan konsumsi listrik hingga 6%.

Tips Hemat Listrik di Rumah dan Kosan

Cara Menghemat Listrik di Rumah dan Kosan

 

Bayangkan berapa banyak uang yang dapat dihemat dalam setahun dengan penghematan listrik. Selain memangkas pengeluaran, langkah-langkah ini juga membantu menjaga kelestarian lingkungan.

1. Optimalisasi Pencahayaan Alami

Manfaatkan cahaya matahari semaksimal mungkin. Atur posisi meja kerja dekat jendela dan gunakan tirai tipis yang bisa meneruskan cahaya. Ini bisa menghemat penggunaan lampu hingga 60% di siang hari.

2. Penggunaan Lampu Hemat Energi

Ganti lampu pijar dengan LED. Meskipun harga awal lebih mahal, LED bisa menghemat listrik hingga 90% dan bertahan 15-25 kali lebih lama.

Bersihkan lampu secara rutin dari debu. Lampu yang berdebu bisa mengurangi efektivitas pencahayaan hingga 30%.

3. Penggunaan Peralatan Memasak

Gunakan rice cooker dan peralatan memasak listrik lainnya dengan bijak. Masak sekaligus dalam jumlah yang cukup untuk beberapa kali makan, lalu simpan di kulkas.

4. Optimalisasi Kulkas

Atur suhu kulkas secara optimal (sekitar 3-4°C untuk kompartemen utama). Pastikan karet pintu kulkas masih bagus dan jangan membuka pintu kulkas terlalu lama.

5. Pengaturan Komputer dan Laptop

Aktifkan mode hemat energi dan matikan layar saat tidak digunakan. Cabut charger laptop dari stop kontak setelah baterai penuh.

6. Penggunaan Smartphone dan Tablet

Charge smartphone hingga 80-90% saja, karena pengisian hingga 100% justru bisa mengurangi umur baterai dan memboroskan listrik.

7. Pemeliharaan Rutin AC

Bersihkan filter AC setiap 2 minggu sekali. AC dengan filter kotor bisa mengonsumsi listrik 30% lebih banyak. Atur suhu AC di angka 24-26°C dan gunakan timer untuk mematikan AC secara otomatis.

BACA JUGA: Apa itu Teknologi Inverter? Manfaat dan Penggunaannya pada Perangkat

Bagi penghuni kosan, ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan untuk menghemat listrik. Gunakan stop kontak yang dilengkapi saklar agar lebih mudah memutus aliran listrik saat perangkat tidak digunakan. 

Pilihlah perangkat elektronik berukuran kecil sesuai kebutuhan, sehingga konsumsi daya lebih efisien. Selain itu, Anda juga bisa berbagi penggunaan peralatan listrik seperti setrika atau rice cooker dengan teman kos untuk mengurangi beban listrik secara bersama-sama.

Golongan Tarif Listrik Rumah

Golongan Tarif Dasar Listrik Rumah

 

Penting untuk diketahui bahwa setiap golongan pelanggan listrik memiliki tarif yang berbeda. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 2 Tahun 2016, berikut adalah klasifikasi golongan tarif listrik yang berlaku.

Golongan subsidi

  • Rumah Tangga batas daya 450 Volt Ampere (VA) bersubsidi Rp 415/ kWh.
  • Rumah Tangga batas daya 900 VA bersubsidi Rp 605/ kWh.
  • Rumah Tangga batas daya 900 VA RTM (Rumah Tangga Mampu) biaya Rp 1.352/ kWh.
  • Rumah Tangga batas daya 1.300-2.200 VA biaya Rp 1.444,70/ kWh.
  • Rumah Tangga batas daya 3.500 ke atas biaya Rp 1.699,53/ kWh.

Golongan Non-subsidi

  • Golongan rumah tangga kecil (R-1/TR) batas daya 900 VA, tarif listrik Rp 1.352/ kWh.
  • Golongan rumah tangga kecil (R-1/TR) batas daya 1.300 VA, tarif listrik Rp 1.444,70/ kWh.
  • Golongan tarif listrik rumah tangga kecil (R-1/TR) batas daya 2.200 VA, tarif listrik Rp 1.444,70/ kWh.
  • Golongan tarif listrik rumah tangga menengah (R-2/TR) batas daya 3.500-5.500 VA, tarif listrik Rp 1.699,53/ kWh.
  • Golongan tarif listrik rumah tangga besar (R-3/TR) batas daya 6.600 VA ke atas, tarif listrik Rp 1.699,53/ kWh.
  • Golongan tarif listrik bisnis menengah (B-2/TR) batas daya 6.600 VA - 200 kVA, tarif listrik Rp 1.444,70/ kWh.
  • Golongan tarif listrik kantor pemerintah sedang (P-1/TR) batas daya 6.600 VA - 200 kVA, tarif listrik Rp 1.699,53/ kWh.
  • Golongan tarif listrik penerangan jalan umum (P-3/TR) dengan daya di atas 200 kVA, tarif listrik Rp 1.699,53/ kWh.

Menghemat listrik bukan sekadar soal mengurangi pengeluaran, tetapi juga langkah penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan konsisten menerapkan tips hemat listrik di atas, Anda tidak perlu sering-sering mengisi ulang token listrik.