Kategori
Setidaknya ada empat langkah atau cara menghitung tagihan atau pemakaian kwh listrik per bulan. Di bawah ini adalah rincian yang dapat Anda lakukan.
Cara menghitung pemakaian listrik
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengetahui kategori golongan tarif listrik di rumah Anda saat ini.
Perlu Anda ketahui, bahwa masing-masing golongan dikenakan tarif yang berbeda. Berdasarkan Permen ESDM No 2 -Tahun 2016 pembagian golongan tarif listrik adalah sebagai berikut.
Golongan subsidi
Golongan Non-subsidi
Apabila Anda sudah mengetahui golongan tarif listrik rumah, ini akan memudahkan Anda saat menghitung tagihan atau pemakaian listrik bulanan.
Kemudian tahap kedua adalah Anda perlu membuat daftar barang elektronik apa saja yang dipakai di setiap ruangan di dalam rumah.
Anda juga perlu mencatat daya listrik setiap alat elektronik dalam satuan watt dalam sekali penggunaan. Berikut adalah contoh yang bisa Anda ikuti.
Jenis barang elektronik |
Jumlah |
Daya listrik |
Lampu LED |
10 buah |
35 watt |
2 unit |
720 watt |
|
LED TV 43 inci |
1 unit |
20 watt |
1 unit |
150 watt |
|
Kulkas inverter |
1 unit |
130 watt |
Mesin cuci front loading |
1 unit |
400 watt |
1 unit |
60 watt |
|
Microwave |
1 unit |
800 watt |
Setelah Anda mencatat daya listrik dan menghitung jumlahnya, berikutnya Anda dapat mengasumsikan kira-kira berapa lama perangkat elektronik di rumah digunakan.
Sebagai contoh, kulkas menyala sepanjang hari tentu berbeda dengan lampu LED yang mungkin hanya dinyalakan dari sore hingga pagi hari.
Catat waktu pemakaian, daya listrik, dan semua kondisi yang memungkinkan Anda menggunakan perangkat elektronik tersebut untuk memudahkan Anda saat menghitung tagihan atau biaya listrik tersebut.
Anda perlu membuat estimasi lama pemakaian atau durasi per hari penggunaan alat elektronik yang ada di rumah.
Ini berguna untuk mengetahui besaran watt yang digunakan selama satu hari. Berikut contoh estimasi untuk menghitung pemakaian listrik tiap harinya.
10 lampu dengan daya listrik masing-masing 3,5 watt dibiarkan menyala selama 12 jam. Estimasi biaya listriknya adalah 10 x 3,5 x 12 = 420 watt.
2 AC ½ PK berdaya listrik 720 watt. Digunakan selama 6 jam dalam sehari. Estimasinya sekitar 720 watt x 6 jam= 4.320 watt.
1 TV LED berdaya listrik 20 watt. Digunakan selama 4 jam per hari. Maka, estimasinya 20 watt x 4 ja = 80 watt.
1 air purifier dengan daya listrik 60 watt. Penggunaannya selama 8 jam per hari. Estimasi penggunaannya adalah 60 watt x 8 jam= 480 watt.
1 kulkas dengan daya listrik 130 watt. Biasanya menyala selama 24 jam. Maka estimasinya 130 x 24 = 3.120 watt.
Berdasarkan contoh tadi, Anda juga dapat menghitung jumlah penggunaan listrik pada alat elektronik yang tidak digunakan secara rutin tiap hari dengan membuat rata-rata penggunaannya.
Cara menghitung kWh listrik per bulan
Langkah terakhir adalah menghitung biaya listrik di rumah. Berikut beberapa langkah yang harus Anda ikut:
Selanjurnya Anda perlu menghitung atau menjumlahkah estimasi pemakaian listrik untuk mengetahui besaran biaya yang perlu dikeluarkan tiap bulannya.
Caranya dengan menjumlahkan seluruh estimasi pemakaian perangkat elektronik sebelumnya.
420 watt + 4.320 watt + 80 watt + 480 watt + 3.120 watt = 8.420 watt
Selanjutnya Anda perlu mengubah satuan watt yang dijumlahkan tadi menjadi kilowatt per hour atau kWH. Sebagai contoh, 8.420 : 1.000 = 8,42 kWh
Terakhir, Anda hanya perlu mengalikan tarif dasar listrik di rumah sesuai dengan golongan rumah Anda.
Sebagai contoh, Anda masuk golongan tarif listrik rumah tangga menengah dengan tarif Rp 1.699,53 per kWh, maka biaya listrik rumah yang Anda keluarkan setiap hari sejumlah:
Rp 1.699,53 x 8,42 kWh = Rp 14.310,04
Kemudian untuk menghitung biaya atau tarif bulanan Anda hanya perlu mengalikan 30 hari: Rp 14.310,04 x 30 = Rp 429.301,278.
Anda juga perlu untuk mengecek secara rutin penggunaan listrik setiap bulannya agar tagihan atau biaya listrik rumah tidak tiba-tiba membengkak.